Dunia anak adalah dunia imajinasi. Usia 2 tahun ke atas merupakan usia dimana anak-anak sedang dalam proses pengembangan imajinasi. Oleh karenanya para psikolog biasanya akan menganjurkan agar anak-anak terus dirangsang imajinasinya. Sebab dengan imajinasi anak-anak akan mengembangkan 5 hal penting, yakni :
1. Kreativitas (keterampilan berpikir)
Pengetahuan itu terbatas, tapi kreatifitas tidaklah terbatas. Kreativitas yang baik lahir dari kemampuan otak dalam merespon lingkunagn di sekitarnya, lalu membuat lingkungan tersebut hidup dengan caranya sendiri. Kemampuan seperti itu hanya akan di dapat ketika anak memiliki imajinasi yang tinggi.
2. Problem solving
Lingkungan tempat ia bermain merupakan arena latihan dalam menyelesaikan masalah. hal-hal seperti melepas kancing baju, menyusun lego, dan bermain dengan perkakas dapur, merupakan cara anak dalam meng-eksekusi masalah yang muncul dihadapannya. Misalnya cara dia melepaskan kebosanan, yakni dengan bermain perkakas dapur. Dll
3. Membuat keputusan
Disaat anak memainkan permainan imajinatif dapat membantu anak-anak membuat keputusan tentang hal-hal yang paling menarik minat mereka.
4. Melatih keterampilan fisik
Secara fisik anak-anak sedang dalam tahap berkembang. Oleh karenanya merangsang mereka untuk aktif bermain permainan fisik seperti melompat, memanjat, dan lain sebagainya dapat menjadi solusi yang sangat baik dari pada disibukkan dengan bermain gawai (gadjet)
5. Keterampilan Sosial
Selama anak bermain imajinatif, anak-anak muncul dengan karakter yang berbeda untuk mengekspresikan diri mereka secara verbal dan non-verbal. Anak-anak belajar bersosialisasi, menjalin ikatan, berkomunikasi selama bermain pura-pura dan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kecerdasan emosional mereka.
Mengapa anak-anak perlu dilatih imajinasinya dengan bercerita?
Mungkin bapak dan ibu pernah melihat anaknya yang tiba-tiba ketakutan ketika melihat kegelapan? atau, anak tiba-tiba merasa takut setelah melihat pakaian yang bergantung dipintu. Ketika ditanya mereka menjawab ada monster di balik pintu. Kemudian karena minimnya pengetahuan kita, orang tua akan mengaitkannya dengan penampakan yang semakin membuat anak merasa takut.
Padahal menurut ilmu pengetahuan psikologi, kejadian tersebut hanya proses respon otak dan imajinasi anak yang tidak dibarengi dengan pengetahuan yang cukup. Sehingga anak-anak menduga-duga dan menerka-nerka sesuai dengan pengetahuan mereka yang terbatas.
Oleh karenanya perkembangan imajinasi anak perlu diarahkan dan dikawal dengan pengetahuan luas agar terciptanya kreatifitas yang mampu mengatasi rasa takut, tidak percaya diri dan hal-hal negatif lainnya.
Nah, cara paling ampuh dalam membimbing dan mengembangkan imajinasi anak adalah dengan mengajak mereka berpikir, membaynka, dibarengi dengan sentuhan spiritual. Maka menyajikan cerita yang inspiratif dan penuh dengan imajinasi merupakan cara yang tepat dalam merangsang tumbuh kembang otak anak.
karena itulah dongeng inspirasi LAZ Swadaya Ummah hadir mengambil peran mencerdaskan umat sejak usia dini.
Leave a Reply