Dzulhijjah, bulan suci yang penuh dengan keberkahan, merupakan waktu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di dalamnya terdapat hari-hari yang sangat berharga, termasuk 10 hari pertama yang memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari,
“Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.” [Bukhari]
Selain melaksanakan kurban dan shalat Idul Adha, pada sepuluh awal Dzulhijah juga dianjurkan memperbanyak ibadah sunnah semisal puasa dan zikir. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar an-Nawawiyah, bahwa zikir di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah itu disunnahkan.
Imam Nawawi mendasarkan pandangannya ini pada Al-Qur’an surat al-An’am ayat 28, “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan…..
Selain itu, Dalam Al-Quran juga Allah mengingatkan hamba-hamba Nya agar selalu berdzikir mengingat-Nya.
“Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu” [QS. Al-Baqarah : 152]
Maka dalam rangka memaksimalkan bulan dzulhijjah, kita juga hendaknya juga memperhatikan hadis nabi yang menganjurkan agar umatnya agar terus berdzikir agar dicintai oleh Allah.
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya,” [HR. Ahmad].
Terakhir sebagai motivasi, Allah selain mencintai amalan pada 10 awal bulan dzulhijjah, juga telah menyiapkan ganjaran yang tidak main-main. ganjaran pahala yang berlipat ganda bagi hamba-Nya yang mengerjakan amalan tersebut. Sebagaimana telah junjungan kita Rasulullah shalallahu alaihi wasalam katakan,
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar” [HR. Tirmidzi]
Mari jadikan 10 hari pertama Dzulhijjah sebagai momentum untuk memperdalam ibadah kita, memperbanyak amalan saleh, dan meningkatkan kebersamaan dengan Allah Subhanahu wata’ala. Semoga Allah menerima amalan kita dan memberkahi setiap langkah yang kita ambil dalam menjalankan kehidupan ini. Aamiin.
************************************************
Nb. Disadur dan diambil dari tulisan Muhammad Syakir NF yang dimuat oleh nu.or.id
Leave a Reply