oleh Ahmad Rifai Ritonga, S.H.,M.H
Di antara hiruk-pikuk dunia yang mengukur segalanya dengan materi,
ada sepi yang berbicara—
bahwa keabadian bukan pada harta yang menumpuk,
tapi pada tangan yang terbuka,
pada daging yang dibagi,
pada doa yang menyertai.
Qurban Lifestyle bukan sekadar ritual tahunan,
tapi pilihan sadar untuk mengalirkan berkah,
menyentuh yang tak terjangkau,
menyapa yang sering terlupakan.
Dan di sini, LAZ Swadaya Ummah hadir sebagai jembatan—
mengubah niat tulus menjadi amal nyata,
menyalurkan setiap helai kebaikan ke pelosok yang merindukan kehangatan Idul Adha.
Kita—yang mungkin sibuk dengan urusan sendiri,
bisa tetap berperan besar.
Dengan qurban melalui LAZ Swadaya Ummah,
kurban tak lagi sekadar penyembelihan,
tapi gerakan sosial yang terukur,
transparan, dan penuh hikmah.
Daging sampai ke tangan yang tepat,
senyum merekah di bibir anak yatim,
dan mata nenek di pelosok desa berbinar—
karena ada yang masih peduli.
Maka, qurbanlah dengan kesadaran penuh:
– Hijrah dari sekadar rutinitas, menjadi ibadah berdampak.
– Percaya pada lembaga yang amanah, mengelola dengan profesional.
– Bergandengan dengan sesama, karena qurban adalah bukti kita satu ummah.
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban),
supaya mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang diberikan.”
(QS. Al-Hajj: 34)
LAZ Swadaya Ummah mengajak kita:
Jadikan qurban tahun ini lebih bermakna—
lebih tepat sasaran, lebih menyentuh, lebih membekas di hati.
Leave a Reply