Al Qur’an menjadi penolong kehidupan dunia dan akhirat. Ia benar menjadi penolong kehidupan ketika dibaca dan diamalkan. Dalam hadist Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dapat dikonfirmasi bahwa Al quran ternyata bisa memberikan syafaat.
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” [HR. Muslim]
Dalam riwayat Ahmad dikatakan bahwa Al Qur’an bisa memberikan syafaat. Al-Qur’an berkata dan memberikan kesaksian dihadapan Allah Subhanahu wata’ala dengan mengatakan :
ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ
“Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya.”
Setelah berkata demikian, Allah memberikan izin kepada Al-Qur’an untuk memberi syafaat kepada manusia yang membacanya. dalam riwayat yang sama tak hanya Al-Quran, tetapi Puasa juga memberikan kesaksian yang sama dan ALlah mengizinkannya untuk memberi syafaat melalui amalan ibadah puasa.
Bahkan Allah menggolongkan kepada orang-orang yang membaca Al-Quran sebagai orang yang sedang berniaga dengannya. Sehingga perniagaan itu tidak pernah mengalami kerugian, malah mendapatkan keuntungan yang besar.
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi” [QS. Al-Fathir : 29]
Lalu apa maksud dari perniagaan yang tidak merugikan itu?
Leave a Reply