Pekanbaru, 23 Oktober 2024 – Masjid Al Ikraam, Pekanbaru menjadi saksi solidaritas dan kekuatan iman umat Islam dalam acara Doa dan Zikir Bersama: Setahun Genosida Gaza, 76 Tahun Perlawanan Palestina. Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Taklim Raudhah, Majelis Taklim Al-Fatih, dan Lembaga Amil Zakat Swadaya Ummah pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Kegiatan dimulai dengan Ustadz Dr. K.H. Hikmatuloh, M.Sy, yang memimpin dzikir dan shalawat, mengingatkan pentingnya menguatkan iman dan bersandar sepenuhnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala dalam setiap ujian.
Dalam sesi berikutnya, Dr. H. Mustafa Umar, Lc., MA, ulama senior Riau, mengupas tentang perjuangan bangsa Palestina yang tetap teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Ahzab ayat 22. Beliau juga membagikan kisah inspiratif saat bertemu dengan seorang pejuang Palestina yang kehilangan kaki. Saat ditanya tentang perasaannya, pejuang tersebut menjawab, “Kakiku sudah mendahuluiku ke surga. Mudah-mudahan badanku yang tersisa ini akan mengikuti kakiku yang sebelah ini,” sebuah ungkapan yang menggambarkan keteguhan iman dan keikhlasan yang luar biasa.
Ustadzah Fani Rahmawati, Lc kemudian memaparkan tentang keteguhan iman wanita Palestina. Menurutnya, mereka adalah muslimah sejati yang tidak hanya menjaga aurat dan kesederhanaan, tetapi juga tidak gentar menghadapi musuh. Wanita-wanita ini dikenal sabar, mudah memaafkan, dan tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Selanjutnya, Ustadzah Dr. Nella Lucky, S.Fil.I., M.Hum menceritakan pengalaman pribadinya saat mengunjungi Masjidil Aqsa, mengingat detik-detik awal serangan bom yang menggetarkan Gaza setahun lalu. Beliau juga menekankan bahwa ada tiga jalan menuju surga: ibadah, ilmu, dan harta. Dalam konteks berjuang dengan harta, Ustadzah Nella mengingatkan kisah Utsman bin Affan yang banyak berinfak demi perjuangan Islam.
Syekh Ahmad Abdul Nasir As’ad Alsafadi, ulama asal Gaza, menuturkan pengalaman pribadinya sebagai bagian dari rakyat Palestina. Hidup di bawah ancaman bom setiap hari telah membentuk mental yang kokoh dan ikhlas di kalangan warga Palestina. Mereka tidak lagi takut akan kematian, dan setiap malam, mereka benar-benar mengikhlaskan diri dan anak-anak yang mereka miliki jika besok tidak lagi ada di dunia ini.
Acara ini dipandu oleh Ustadz Ahmad Rifai Ritonga, M.H, Direktur Eksekutif LAZ Swadaya Ummah, yang turut mengobarkan semangat kepedulian untuk Palestina. Acara ditutup dengan ajakan berdonasi untuk program “Dekap Erat Palestina,” sebagai bentuk dukungan nyata bagi saudara-saudara di Gaza.
Melalui acara ini, umat Islam di Pekanbaru kembali diingatkan tentang pentingnya solidaritas dan kepedulian terhadap perjuangan bangsa Palestina, yang tak pernah berhenti meski dihadapkan dengan ancaman dan kesulitan yang berat.
Leave a Reply