AYAT-AYAT YANG MENJADI AMALAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Setelah mengetahui keutamaan dalam membaca Al-Quran pada tulisan sebelumnya , ternyata ada beberapa ayat yang direkomendasikan dibacakan dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga dengan adanya amaliyah tersebut menjadi solusi dalam mengarungi kehidupan di dunia.

  • Lepas Dari Kesulitan Dunia

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” [QS. At-Thalaq : 7]

Ayat ini memberikan spirit bahwa setiap kesulitan akan Allah berikan kemudahan setelahnya. Misalnya kesempitan rezeki, ternyata Allah anjurkan untuk bersedekah seberapapun kuatnya, hingga kelapangan itu sampai padanya.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” [QS. At-Thalaq : 2-3]

Ketika Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma melewati ayat 2 dalam surah Ath-Thalaq, beliau mengatakan,

ينجيه من كل كرب في الدنيا والآخرة

Allah ‘Azza wajalla akan membebaskannya dari setiap kesulitan dunia dan akhirat.” [Tafsir Ibnu Katsir].

Maksud dari perkataan tersebut adalah barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya, meninggalkan larangan-Nya, maka Allah akan berikan jalan keluar untuk hamba tersebut dan memberi rezeki dari arah yang sebelumnya tidak disangka.

 

  • Memohon Penjagaan

Salah satu amalan yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia adalah membaca ayat kursi. Yakni ayat yang berada dalam surat Al-Baqarah bertepatan dengan ayat ke 255.

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” [QS. Al Baqarah : 255]

Adapun manfaat dari mengamalkan ayat tersebut hendaknya memperhatikan waktu dan kondisi. Setidaknya amalkan ayat ini di tiga suasana, yakni :

    •  Ba’dha Sholat 
  1. Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

    مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْتُ

    “Barangsiapa membaca ayat kursi setelah setiap shalat wajib, tidak ada yang menghalanginya dari masuk surga selain kematian.” [HR. ath-Thabrani]

    • Sebelum Tidur

Dalam kisah Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dengan setan yang mencuri harta zakat, disebutkan bahwa setan tersebut berkata,

إذا أويتَ إلى فراشِكَ فاقرأ آيةَ الكرسي ، فإنه لن يزالَ معكَ من اللّه تعالى حافظ ، ولا يقربَك شيطانٌ حتى تُصْبِحَ

“Jika engkau berangkat tidur, bacalah ayat kursi. Dengan demikian, akan selalu ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.”

Ketika Abu Hurairah menceritakannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, beliau berkata,

مَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ». قَالَ لاَ. قَالَ «ذَاكَ شَيْطَانٌ

“Adapun saat itu dia berkata benar, meskipun dia adalah pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” Abu Hurairah menjawab, “Tidak.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Dia adalah setan.” [HR. Bukhari]

 

    • Pagi dan Petang

إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ

“Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi.” [HR. Al Hakim]

 

  • Memohon Dijauhkan Dari Kefakiran

Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Quran al-‘Adzim meriwayatkan sebuah hadis populer dari al-Hafidz ibnu ‘Asakir bahwa ketika Abdullah bin Mas’ud sakit keras hingga mendekati ajal, Usman bin Affan menjenguknya.

Usman bin Affan bertanya, “Apa yang menyebabkanmu sedih?” Ibnu Mas’ud menjawab, “Dosa-dosaku.”

Usman bertanya lagi, “Apa yang menyebabkanmu gembira?” Ibnu Mas’ud menjawab, “Rahmat Allah Swt.”

“Bolehkan aku memberikanmu hadiah?” Tanya Usman. Dijawab Ibnu Mas’ud, “Aku tidak membutuhkannya.”

Usman pun bertanya, “Adakah harta yang disimpan anak-anak perempuanmu setelah engkau tiada?”

Ibnu Mas’ud berkata,”Apakah engkau mengkhawatirkan anak-anakku jatuh miskin? Aku telah menyuruh mereka untuk membaca surah al-Waqi’ah setiap malam. Sungguh aku telah mendengar Rasulullah Saw bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا

“Barangsiapa membaca surah al-Waqi’ah setiap malam, maka selamanya ia tidak akan melarat.”

Dalam hadis lain yang terdapat dalam kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal dari Jabir bin Samurah dikatakan bahwasanya Rasulullah Saw membaca surah al-Waqi’ah di setiap waktu fajar.

 

  • Mohon Diberikan Petunjuk

Terdapat beberapa hadis sahih mengenai keutamaan membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat maupun di malam Jumat, di antaranya dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi dengan cahaya di antara ia dengan Ka’bah.” [HR. Ad-Darimi]

 

Wallahu a’lam


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *